Sabtu, 23 Januari 2016

Proposal Usaha



BAB  I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

   Sebuah bisnis berbasis teknologi yang menerapkan sebuah imajinasi manusia dalam sebuah media visual.Kami menciptakan sebuah product yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dengan karya-karya kami. Dengan perkembangan dunia teknologi seperti sekarang ini khususnya didunia perfilman kita mempunyai peluang yang sangat besar untuk memajukan bisnis dalam bidang ini.

Bisnis ini mempunyai visi mendayagunakan perkembangan teknologi mewujudkan imaginasi manusia dalam sebuah karya visual. Dunia teknologi merupakan sebuah lahan yang tidak akan pernah ada habisnya, justru semakin lama akan semakin berkembang.

Dengan latar belakang sebagai pelajar di bidang tekhnologi informasi , kami bersepakat untuk mendayagunakan kemampuan kami untuk menyediakan produk bagi masyarakat sekitar dalam kaitannya dengan multimedia , yang kami terapkan melalui video editing dan video shoting. Dengan jasa yang kami berikan, di harapkan pengguna jasa kami dapat memesan sesuai harapan mereka.


BAB II

BUSINESS PLAN

2.1 TUJUAN DAN MANFAAT BISNIS

  Tujuan

Selain untuk membuka lapangan kerja dan membantu mengurangi pengangguran, usaha yang kami dirikan nantinyadiharapkan juga dapat mempermudah konsumen.Usaha kami juga berusaha untuk selalu mengexsistansikan disainsebagai perkembangan multimedia yang semakin lama semakinmodern. Kami juga ingin menunjukan bahwa usaha dibidangmultimedia itu juga sangat menjanjikan.

 Manfaat

Menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pengangguran berprestasi yang belum juga mendapat pekerjaan, dan jugamembantu pemerintah dalam membrantas kemiskinan serta kebodohan terutama dalam bidang multimedia.

2.2  Identifikasi Usaha

·                     Nama Usaha       : Andara’s Film

·                     Pemilik Usaha     : Dinda Okta Muthia                      

·                     Alamat Usaha      : Jl.Margonda raya Depok

·                     Contact Person   : (021)88776655

2.3 Ruang Lingkup Usaha

Ruang Lingkup usaha yang saya jalankan masih disekitar perumahan saya. Sebab usaha ini masih merupakan usaha kecil-kecilan.


BAB III

ANALISIS USAHA


Rencana Produk yang dihasilkan

  Keistimewaan Andara’s Film ini adalah :

·                     Jasa editing video sesuai keinginan konsumen dengan hasil memuaskan

·                     Harga yang terjangkau untuk masyarakat

·                     Tempat yang nyaman.


BAB IV

DESKRIPSI TENTANG USAHA


4.1 Jenis Usaha

   Menjual jasa editing dan shooting video,cetak foto

4.2 Prospek Usaha

   Bisnis yang saya jalani ini sangat cocok dalam kehidupan sekarang, karena saat ini Teknologi semakin berkembang dan maju. Makin berkembang dan maju nya teknologi dan visual, mendorong saya untuk mendirikan bisnis yang bergerak di bidang Multimedia. Usaha yang didirikan masih termasuk usaha kecil-kecilan.



BAB V

RENCANA PEMASARAN


5.1 Analisis Persaingan Usaha


SWOT

Strength

Banyaknya wirausahawan yang belum tahu tentang peluang ini, jelas itu salah satu peluang utama kami, serta minat yang tinggi dari para konsumen.

Weakness

Kelemahan utama adalah dalam mencari karyawan yang tentunya paham dan ahli tentang video shooting.

Opportunity 

Minat yang sangat besar dari para konsumen untuk menggunakan jasa editing video dan video shooting.

Threat 

Ancaman terbesar adalah munculnya para pesaing setelah usaha ini berjalan.

5.2 Analisis 4P


1. Product

Type

Video Shooting dan Editing

  Brand

"Andara’s Film"


2. Price

Daftar harga jasa Video shooting

No
Durasi Master Video
Hasil DVD
Hasil VCD
Hasil File
1
0 - 1 Jam
Rp. 275.000
Rp. 230.000
Rp. 150.000
2
1 - 2 Jam
Rp. 325.000
Rp. 270.000
Rp. 175.000
3
2 - 3 Jam
Rp. 375.000
Rp. 320.000
Rp.200.000
4
3 - 4 jam
Rp. 425.000
Rp. 370.000
Rp. 225.000
5
4 - 5 jam
Rp. 475.000
Rp. 420.000
Rp. 250.000


Daftar harga jasa Video editing

No
Durasi Master Video
Hasil DVD
Hasil VCD
Hasil File
1
0 - 1 Jam
Rp. 150.000
Rp. 125.000
Rp. 100.000
2
1 - 2 Jam
Rp. 250.000
Rp. 175.000
Rp. 150.000
3
2 - 3 Jam
Rp. 300.000
Rp. 225.000
Rp. 175.000
4
3 - 4 jam
Rp. 325.000
Rp. 275.000
Rp. 225.000
5
4 - 5 jam
Rp. 375.000
Rp. 325.000
Rp. 275.000


No
Jenis Layanan
Harga
1
Convert Video
Rp. 50.000
2
Pembuatan Animasi Title ( harga / detik )
Rp. 25.000
3
Pembuatan Clip animasi Photo ( harga / 10 foto )
Rp. 25.000
4
DVD / VCD Photo Album ( harga / 10 photo)
Rp. 20.000

Daftar harga Cetak Foto

No
Ukuran Foto
Harga
1
10 R
Rp. 10.000
2
8 R
Rp. 8.000
3
6 R
Rp. 7.000
4
5 R
Rp. 5.000
5
4 R
Rp. 4.000
6
3 R
Rp. 3.000
7
Pas Foto  2 X 3
Rp. 2.000
8
Pas Foto  4 X 6
Rp. 3.000


3. Promotion

Menggunakan brosur dan pamflet


4. Place

Berlokasi di Ruko Margonda Raya,Depok

5.3 Target dan Segmentasi Pasar

Geografi

·                     Wilayah yang saya jadikan target usaha yaitu di sekitar Depok baru. Alasan hanya di Depok baru, karna usaha ini masih termasuk usaha kecil-kecilan.

Demografi

·                     Berdasarkan demografi, saya menjualkan di Ruko. untuk mempermudah orang-orang yang ingin menggunakan jasa kami.


BAB VI

RENCANA PERMODALAN


6.1 Biaya Awal
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

            Perlengkapan Pokok

·         Komputer (2 unit)                                    : Rp.   9.000.000

·         Mesin Cetak Foto (1 unit)                     : Rp.  2.000.000

·         Camera DSLR (1 unit)                              : Rp.   5.000.000

·         Kamera Professional (2 unit)               : Rp. 30.000.000

·         LightingLamp (2 unit)                              : Rp. 1.000.000

·         Lemari Kaca (1unit)                                  : Rp.     800.000

·         Meja (2 buah)                                          : Rp.  200.000

·         Kursi (9 buah)                                           : Rp.   100.000

Jumlah                                                                 : Rp. 48.100.000


Perlengkapan Skunder

·         Kertas Foto (6 pac)               : Rp.1.200.000

·         CD Blank (3 cop)                 : Rp.  300.000

Jumlah                                           : Rp. 1.500.000


Promosi

·         Pamflet                                          : Rp. 300.000

·         Brosur                                            : Rp. 100.000

Jumlah                                           : Rp. 400.000

Jadi menurut penghitungan analisa yang kami buat, kurang lebih untuk modal awal yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp.50.000.000,-

BAB VII

RESIKO


Resiko yang mungkin terjadi pada usaha saya yaitu :

·                     Adanya persaingan

·                     Jaringan yang tidak menentu

·                     Harga yang bertentangan dengan pesaing lain


BAB VIII

Penutup


Demikian proposal ini kami buat sebagai gambaran usaha yang akan kami dirikan. Kami mengharapkan supaya Bapak bisa menerima dan bisa mempertimbangkan proposal kami serta Bapak bisa menanamkan sahamnya di usaha pengeditan, jasa editing video, video shooting dan percetakan foto. Atas segala perhatian dan waktunya kami ucapkan banyak terima kasih.


CONTOH PELANGGARAN ETIKA BISNIS

Pelanggaran etika bisnis terhadap hukum


Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk Melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum.


Pelanggaran etika bisnis terhadap transparansi


Sebuah Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid.
Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragama guru. Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar prinsip transparansi.


Pelanggaran etika bisnis terhadap akuntabilitas


Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut.
Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit.


Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip pertanggung jawaban


Sebuah perusahaan PJTKI di Jogja melakukan rekrutmen untuk tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang terarik dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, B tak kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar prinsip pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang seharusnya diberangnka ke negara tujuan untuk bekerja.


Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kewajaran


Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya.
Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal.


Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran


Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang.


Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip empati


Seorang nasabah, sebut saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar angsuran mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu dengan cara yang bijak dan tepat.


Menumbuhkan Minat Wirausaha

Saat ini banyak orang terpikir untuk memulai usaha sendiri. Tak aneh memang, di saat lapangan kerja yang makin sulit, atau kalaupun telah bekerja namun penghasilan masih belum mencukupi kehidupan sehari-hari. Atau kalaupun sudah mencukupi, tapi waktu untuk keluarga justru tak ada. Maka, memulai usaha sendiri menjadi pilihan untuk mengubah kondisi itu.

Akan tetapi masih banyak juga yang tak kunjung mau ACTION memulai wirausaha. Mengapa? Konon, ada banyak hambatannya. Yang bila kita tanya pada orang yang belum memulainya, banyaknya hambatan tersebut bisa dari A sampai Z.




Tiap orang punya kondisinya masing-masing yang tak bisa disamaratakan. Namun, secara umum, orang yang tak kunjung mencoba wirausaha, biasanya alasannya karena di bawah ini.

Modal. Sering orang yang berniat memulai usaha, modal menjadi kambing hitam. Modal di sini diidentikkan dengan uang.

Tak tahu bagaimana cara memulai usaha. Anda tak tahu bagaimana cara memulainya, sehingga tak kunjung mulai usaha.

Dan mungkin banyak lagi hambatan lainnya…

Tapi semua itu, menurut saya, akar masalahnya terletak pada mindset. Bagi yang belum terbentuk mindset bisnisnya, mungkin terasa tak mudah untuk memulainya.
Kalau yang sebelumnya sudah punya penghasilan tetap, tiba-tiba terbayang harus beralih ke kondisi yang tak pasti. Tak jelas berapa penghasilan yang diperoleh bulan depan, belum jelas bagaimana usaha yang akan dicobanya nanti, dst.

Ketakutan dan kekhawatiran semacam itu mampu menahan mereka untuk tidak kunjung ACTION memulai usaha sendiri.

Asah mindset bisnis anda. Bergaul dengan orang-orang yang berwirausaha bisa membantu mengasah mindset bisnis anda. Bukan saja anda belajar cara teknisnya, tapi juga belajar dari suka-duka yang mereka lalui sebagai wirausahawan.

Langkah lain yang “relatif aman” adalah dengan memulainya sebagai bisnis sampingan. Tanpa melepaskan pekerjaan saat ini, sambil mulai mencoba buka usaha sendiri. 

Dengan demikian, diharapkan mindset bisnis perlahan semakin teruji.

Sebab wirausaha itu butuh praktek, butuh ACTION!

Kalau anda belum juga mulai usaha, ada baiknya anda lihat ke dalam diri anda sendiri. Ada apakah dengan diri anda?

Menurut saya, seorang wirausahawan itu punya ciri atau karakter yang terangkum dalam kata ACTION.

A = ACTION

Action atau tindakan adalah karakter wirausaha. Menjadi wirausaha berarti mau mengambil inisiatif, mau melakukan ACTION, mau mengambil tindakan untuk mengambil peluang yang ada. Wirausahawan bukan sosok yang mudah berdiam diri. Mereka mengutamakan tindakan dalam kesehariannya.

C= CREATIVE

Wirausahawan itu sosok kreatif. Mereka mampu menciptakan/mengembangkan sesuatu yang mungkin sebelumnya dianggap biasa atau bahkan mustahil oleh banyak orang. Kreativitas tersebut membuatnya berhasil membuat nilai tambah dalam apapun yang digelutinya. Masalah mampu diubahnya menjadi peluang.
Mereka juga kreatif untuk menghadapi tantangan usaha yang dihadapi. Tantangan yang kian besar justru memompa semangatnya untuk lebih kreatif dalam menghadapi tantangan usaha.

T= TRUST

Wirausahawan memegang trust sebagai prinsip hidupnya. Dalam pengertian ke luar diri, trust berarti tekad untuk memegang kepercayaan konsumen. Mereka sadar, kepercayaan adalah modal utama dalam bisnis.

Ke dalam diri, trust berarti percaya pada dirinya, pada apa yang di-ACTION-kannya. Wirausahawan punya rasa percaya diri untuk melakukan ACTION.

I = INDEPENDENT

Independent atau kemandirian menjadi jiwa wirausahawan. Mereka ingin bebas, ingin mengatur hidupnya sesuai yang dia mau. Wirausaha mandiri ingin bekerja untuk dirinya sendiri. Mereka mau mewujudkan impian-impiannya lewat usaha mandirinya itu.
Kemandirian tersebut juga membuatnya sadar akan resiko yang mungkin terjadi, dan dia siap menanggungnya sebab telah memilih jalan wirausaha.

O= OPPORTUNITY

Opportunity atau kejelian melihat peluang/kesempatan adalah ciri wirausahawan. Dimana-mana dia temukan ide ide bisnis yang bisa menjadi peluang bisnis baru.
Kejeliannya melihat peluang tersebut bukan saja menghasilkan uang bagi dirinya sendiri, tapi banyak orang lainnya.

N = NO QUIT

Wirausahawan sejati tak pernah menyerah. Mereka tak pernah berhenti ACTION. Kegagalan tak pernah dianggapnya sebagai kegagalan. Setiap kali jatuh, dengan cepat mereka bangkit dan ACTION lagi. Mereka percaya kesuksesan itu pasti akan datang.

Begitu banyak orang yang bermimpi bisa membangun usaha sendiri. Sayangnya, niat itu tak pernah terlaksana karena terhalang rasa takut yang berlebihan. Mereka merasa tak dilahirkan sebagai seorang entrepreneur, tidak memiliki pengalaman, atau tidak memiliki modal yang cukup besar. Namun, ketika Anda memiliki passion untuk sesuatu yang selalu menjadi keinginan Anda, tak ada lagi yang perlu Anda takutkan. Seperti dikutip dari Kompas Female, inilah lima langkah awal yang perlu Anda lakukan :

1. Fokuslah pada sisi positifnya.

Belum apa-apa sudah memikirkan bagaimana kalau gagal, ini artinya Anda kalah sebelum berperang. Jangan kaget bila kekuatan pikiran membuat Anda gagal betulan. Ubahlah sikap Anda dari “Saya tidak tahu apakah saya bisa” menjadi “Saya bisa memulai bisnis sekarang dan menjadi sukses”.

Awali langkah Anda dari hal-hal yang paling kecil atau mendasar,
seperti :
● mulai survei lokasi
● mencari partner
● menghubungi pemilik waralaba yang Anda incar, dll.

2. Mulailah bisnis ketika Anda masih bekerja.

Ini salah satu cara termudah untuk mengatasi ketakutan Anda bila bisnis Anda tidak berhasil. Sebab, Anda masih memiliki kepastian dalam hal keuangan apabila bisnis Anda tidak berjalan. Memang akan susah bila Anda masih bekerja dan harus menyisihkan waktu untuk mengurus usaha. Repot dan butuh perhatian penuh, tetapi kerja keras Anda pasti akan terbayar nantinya.

3. Lakukan riset sebelumnya.

Ada baiknya Anda mengadakan riset pasar dan mempelajari segmen pasar Anda, apalagi bila segmen Anda termasuk langka. Persiapan ini akan membantu Anda membuat keputusan yang benar dan memberi petunjuk bagaimana harus menjual produk, serta di mana dan siapa yang harus menjualnya. Business plan yang dilengkapi dengan visi dan tujuan yang jelas akan menghapus kekhawatiran Anda saat mulai menjalankannya.

4. Siapkan ”back-up plan”.

Setiap business plan yang baik pasti mempunyai rencana cadangan. Miliki modal yang cukup sehingga Anda tidak menginvestasikan semua tabungan kehidupan Anda. Jika Anda berencana berbisnis sambil tetap bekerja, Anda bisa sedikit menabung dan menyusun rencana cadangan jika ada hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana. Kalau Anda berniat mengundurkan diri dari perusahaan untuk menjalankan bisnis, akan lebih bijak jika Anda juga sudah memiliki tabungan yang memadai. Pendek kata, kesiapan keuangan tak boleh sekadar mampu membiayai usaha, tetapi juga membiayai hidup Anda selanjutnya ketika bisnis Anda gagal.

5. Lakukan sekarang.

Jangan terlalu lama berpikir dan menunggu. Yakini diri Anda dan visi yang telah Anda buat, lakukan riset, dan buat keputusan yang cerdas. Atasi segala kekhawatiran Anda dan segera jalankan bisnis yang sudah lama Anda idam-idamkan. Apalagi, bila bisnis ini menyangkut passion Anda. Dengan passion, Anda memiliki kekuatan untuk menjalankannya dengan tekun

Keuntungan dan Kelemahan menjadi Wirausaha :

Keuntungannya adalah:

  •     Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
  •     Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh.
  •     Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal
  •     Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit.
  •     Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.


Kelemahannya adalah:

  •     Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko, jika resiko ini telah diantisipasi secara baik, maka berarti wirausaha telah mengeser resiko tersebut.
  •     Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang.
  •     Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat.
  •     Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.


KEBUTUHAN AKAN WIRAUSAHA

Wirausahawan adalah Seorang Inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat peluang2x, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukkan cara berpikir lamban dan malas.

Seorang usahawan mempunyai peran Untuk mencari kombinasi2x baru Yaitu:



  •     Pengenalan barang dan jasa baru.
  •     Metode produksi baru.
  •     Sumber bahan mentah baru
  •     Pasar2x baru dan organisasi industri baru.